Sudah bukan rahasia lagi jika anak-anak memiliki kondisi tubuh yang rentan terhadap virus atau bakteri, ya Mom. Seperti anak saya, Hilwa, ia sering sekali terserang batuk dan pilek. Yang membuat ia tidak nyaman dan rewel adalah gejala lain yang kerap memperburuk keadaan seperti hidung tersumbat, sakit kepala, demam, dan sakit saat menelan
.
Meskipun terdengar sepele, ternyata gejala seperti yang saya sebutkan di atas atau lebih dikenal dengan gejala ISPA tidak boleh diabaikan, Mom. Saat anak terserang ISPA, mereka jadi susah beristirahat, sulit makan, hingga tubuh menjadi lemah lesu. Jika dibiarkan saja, gejala bisa semakin parah. Gejala lanjutan yang mungkin muncul antara lain: demam semakin tinggi dan melampaui batas kewajaran, tubuh menggigil, tingkat oksigen dalam darah menurun, kesulitan bernapas, hesadaran menurun, hingga anak pingsan.
Seperti ibu-ibu yang lain, tentu kondisi tersebut membuat saya prihatin. Melihat ia merintih sepanjang malam, membuat saya berpikir “andai saja penyakitmu bisa dipindah ke ibu saja.” namun, meratapinya saja tidaklah cukup. Kita harus gercep alias gerak cepat untuk membantu anak meredakan gejala ISPA sebelum menjadi parah dan berakibat fatal.
Kebetulan Hilwa memiliki alergi terhadap obat-obatan. Ia tidak bisa meminum obat-obatan penurun panas yang biasa beredar di warung-warung atau apotik. Jika tidak sengaja terminum, efeknya adalah ia akan mengalami ruam kemerahan dan gatal di sekujur tubuhnya. Bagian wajah dan leher juga terlihat membesar seperti bengkak. Oleh karena itu, saya sebisa mungkin menggunakan obat-obatan herbal yang alami sehingga tidak memicu alergi pada Hilwa.
Hal pertama yang saya lakukan saat Hilwa terserang ISPA Adalah:
- Memastikan ia mendapat asupan cairan dan makanan yang cukup.
- Membiarkan ia tidur dalam kondisi senyaman mungkin seperti kamar dalam kondisi temaram dan suhu yang diatur tidak terlalu dingin ataupun panas.
- Membantu ia membuang ingus saat kesulitan. Jika dirasa perlu, saya bawa dia ke Rumah Sakit untuk mendapat terapi uap.
- Memberikan ia suplemen uang berfungsi sebagai immunomodulator seperti STIMUNO.
Kenapa STIMUNO?
Terbuat dari bahan herbal alami

STIMUNO terbuat dari tanaman Meniran atau Phyllantus niruri. Uji klinis di berbagai negara menunjukkan bahwa zat-zat yang terkandung dalam tanaman ini mampu menguatkan sistem imun pada tubuh manusia (immunostimulator). Selain itu, meniran akan membuat sistem imun tubuh menjadi lebih aktif dalam tugasnya melindungi tubuh (Immunomodulator).
Memiliki sertifikat Fitofarmaka dari BPOM

Fitofarmaka adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh BPOM pada produk-produk herbal yang telah melalui uji pre-klinik dan klinik untuk menjamin khasiat dan juga keamanannya.
Bekerja langsung pada sistem imunitas tubuh

Sebagai imunomodulator, STIMUNO membantu merangsang tubuh memproduksi lebih banyak antibodi dan meningkatkan aktivitas kekebalan tubuh agar daya tahan tubuh bekerja optimal. Mengkonsumsi STIMUNO pada tubuh merasa tidak enak, akan merespon tubuh untuk meningkatkan sistem imun tubuh sehingga tidak jadi sakit.
Aman dan telah terbukti secara klinis
STIMUNO aman dikonsumsi bersamaan dengan obat atau vitamin.Hal ini sudah dibuktikan melalui berbagai uji klinis terhadap beragam penyakit seperti Hepatitis B, TBC, ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas), Infeksi Jamur, dsb yang membuktikan bahwa STIMUNO aman digunakan bersamaan dengan obat ketika sakit. Selain itu, STIMUNO juga bisa dikonsumsi dalam jangka waktu panjang (kurang lebih 6 bulan).
Enak

STIMUNO memiliki varian rasa buah segar yang enak dan disukai anak. Hilwa paling suka rasa orange berry. STIMUNO tersedia dalam bentuk syrup dan juga stick pack.

So, jangan menunggu sampai kondisi si kecil parah ya, Mom. Mari jadi ibu cerdas yang sigap mengatasi segala masalah karena #EveryMomIsSuperMom.
#StimunoPenjagaImun #GakTakutSakit #Stimuno #MomiXStimuno